
Dengan membawa biji kopi kualitas prima, para barista kompetitor WBC dapat memaksimalkan kesempatan mereka memenangkan kompetisi. Nyatanya, keadaan ini dianggap sebagai sumber ketidakadilan.
Dengan membawa biji kopi kualitas prima, para barista kompetitor WBC dapat memaksimalkan kesempatan mereka memenangkan kompetisi. Nyatanya, keadaan ini dianggap sebagai sumber ketidakadilan.
Juara World Brewers Cup (WBrC) 2016, Tetsu Kasuya, mengakui bahwa bicara soal ‘kopi enak’ adalah topik paling sulit di dunia.
Sejumput saran dari Dewa Air: jangan terlalu buru-buru menyimpulkan biji kopi tertentu tidak enak, sebelum mencoba menyeduhnya dengan berbagai racikan air yang berbeda.
Ada yang mistis tentang grup gelas ketiga di semifinal lomba cicip kopi, alias Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) 2017 lalu. Hampir seluruh peserta ICTC kesulitan menebak gelas mana yang paling berbeda dari grup gelas ketiga.
Anggara Rizky yang kini menjadi barista kepala di kedai kopi One Fifteenth masih menyimpan keinginan untuk turun kompetisi. Bahkan, setelah empat kali mencicipi panggung kejuaraan barista nasional alias Indonesia Barista Championship (IBC).
Jika kamu akrab dengan dengan pola ‘rosetta’ dalam gelas latte-mu, maka mari kita mengakrabkan diri dengan si empunya nama.
Sepanjang ingatan Raisa, kedua orangtuanya selalu meminum kopi tubruk. Sekitar dua atau tiga tahun yang lalu, Raisa mencicip kopi tubruk untuk pertama kalinya. Di situ, ia mengalami momen pencerahan.
Coffeemates pasti sudah akrab betul dengan istilah specialty coffee. Namun, apa nama Erna Knutsen sudah pernah terlintas di telinga Coffeemates?
Berbekal berbagai pengalaman menjuri tidak berarti Mira terlepas dari rasa gugup. Begitu kompetisi berjalan, ia sama nervous-nya dengan para barista.
Awalnya, Resi sendiri tidak menyangka Q-Grader ini dapat dijalani sebagai profesi. Belakangan Resi mengamati, mereka yang ikut kelas cicip kopi akhir-akhir ini justru bukan orang yang berasal dari industri kopi.