
Tiba-tiba musik bossa nova terdengar di ruang kompetisi. Anu (sungguh, memang nama sebenarnya) mulai menari mengikuti irama dari musik tersebut sambil menimang-nimang beras kopi.
Tiba-tiba musik bossa nova terdengar di ruang kompetisi. Anu (sungguh, memang nama sebenarnya) mulai menari mengikuti irama dari musik tersebut sambil menimang-nimang beras kopi.
Penonton yang tadi nya adem ayem sontak terbangun. Segala jenis kamera refleks terangkat ke arah area kompetisi. Semua ini karena penampakan seorang gadis cilik berumur 8 tahun, yang secara mengejutkan tampil sebagai peserta kompetisi Indonesia Blending and Brewing Championship (IBBC).
“Menang kalah sudah biasa. Saya hanya ingin ngebawa kopi Cianjur. Kita sudah ada loh dunia kopi kecil-kecilan di Cianjur.” Diiringi oleh kibaran para pemain api, Bambang ternobatkan sebagai pemenang Bandung Brewers Cup 2016.
Meski sempat diterpa isu negatif tentang penangkaran Luwak yang tidak layak, kopi Luwak khas Indonesia terbukti masih menarik minat dari penikmat kopi luar negeri.
Selain dari juara utama di keempat cabang kompetisi (IBC, ILAC, IBrC, & ICTC), sistem kejuaraan ICE 2017 tahun ini memungkinkan para peraih juara II & III untuk kembali mengadu nasib di babak 24 besar penyisihan final.
Pertarungan antar barista di wilayah Indonesia Timur sudah dimulai! Minggu (4/12) hari ini, 6 barista terbaik di setiap cabang memperebutkan tiket berlaga di tahap final Indonesia Coffee Events 2017. Siapa sajakah calon-calon barista unggulan dari wilayah Timur?
Minggu (27/11) kemarin, sebanyak 32 barista hawa yang berasal dari daerah Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta memenuhi Kopimana 27 untuk menyabet gelar juara MIKARIKA. Di lomba menyeduh khusus wanita dan alat seduh Kalita Wave pertama di Indonesia ini, Carissa yang sehari-harinya menjadi barista di Tanamera Pantai Indah Kapuk keluar sebagai pemenang.
Setelah dua kali mewawancarai diri sendiri lantaran putus asa, Pandji akhirnya dijangkau oleh Kopikini.com saat baru kembali dari tur dunia ‘Juru Bicara’. Terjadilah ngalor ngidul soal hikayat berburu ‘passion’, penemuan bakat yang tidak sengaja, serta revolusi Pandji untuk kopi jika suatu hari jadi menteri.
Di Jabodetabek sendiri, boleh jadi Coffee Toffee masih terasa ‘ngumpet’. Menjangkau sela-sela yang tidak terjamah keramaian kedai kopi lainnya, gerai-gerai Coffee Toffee kian tumbuh dengan semangat neighbourhood coffeeshop. Masing-masing gerai dari waralaba kopi lokal terbesar di Indonesia ini pun menjelma jadi wadah berkreasi komunitas-komunitas lokal di sekelilingnya.
Gerai waralaba kopi lokal terbesar di Indonesia, Coffee Toffee, ditantang melebarkan sayap ke luar negeri oleh Jokowi pada pembukaan pameran waralaba internasional di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/11). Manajer Promosi Coffee Toffee mengaku terkejut saat menerima kabar tentang ‘improvisasi’ sang presiden RI.