Kopi menjadi andalan stand-up comedian Pandji Pragiwaksono saat tur dunia pertunjukkan stand-up comedy bertajuk ‘Juru Bicara’ di 5 benua, yang bermula April 2016 kemarin.

Bergeser dari kota ke kota hanya dalam selang waktu sehari, tidak jarang Pandji harus pindah kota sebelum jet lag-nya sembuh.

“Tahu nggak rasanya stand-up dalam kondisi jet lag? Tahu nggak?” pancing Pandji, di tengah konferensi pers tur dunia ‘Juru Bicara’, Kamis (10/11) kemarin. Bertempat di Coffee Toffee Margonda Raya, Depok, Pandji membagikan pengalamannya sepanjang tur ‘Juru Bicara’.

“Saya kalau nggak di-dongkrak sama kopi, nggak tahu apa yang terjadi tuh.”

konferensi-pers-presscon-kopi-juru-bicara-pandji-pragiwaksono-coffee-toffee-margonda-1

Pandji Pragiwaksono (kiri), bersama Manajer Promosi Coffee Toffee Mika Affandy (kanan), membagikan pengalaman tur dunia ‘Juru Bicara’, Kamis (10/11) di Coffee Toffee Margonda Raya.

Untuk tur ‘Juru Bicara‘, Pandji Pragiwaksono bersama Coffee Toffee khusus meracik kopi yang diberi nama ‘Juru Bicara’. Kopi racikan (blend) tersebut dipersembahkan kepada duta besar KBRI di masing-masing negara yang disinggahi tim tur ‘Juru Bicara’.

“Dari Coffee Toffee Indonesia tuh, kan punya bingkisan yang cantik banget. Pede  lah, kasih dubes gitu, tuh pede. Kasihnya kopi Indonesia, gitu,” papar Pandji. “Daripada gue kasih kantong kresek, kan. Ini kayak hampers. Keren, bagus.”

Kopi ‘Juru Bicara’ juga tersedia di 30 gerai terpilih Coffee Toffee sejak April 2016, bersamaan dengan dimulainya tur ‘Juru Bicara’ Pandji. Kopi yang diracik dari kopi arabika Java Mocha, Toraja Kalosi, dan Bali Batukaru tersebut merujuk pada selera kopi Pandji sendiri.

kopi-juru-bicara-1

Kopi ‘Juru Bicara’, racikan (blend) dari kopi arabika Java Mocha, Toraja Kalosi, dan Bali Batukaru, dengan tasting notes ‘low acid, heavy body, & aftertaste chocolate.’

“Itu kopi yang gue suka,” ujar Pandji. “Kalo lo suka, berarti kita suka kopi yg sama.”

Proses pencarian rasa yang ‘pas’ untuk kopi ‘Juru Bicara‘, rupanya, butuh perjalanan panjang. Manajer Promosi PT Coffee Toffee Indonesia Mika Affandy mengungkap, tarik ulur sengit soal ‘rasa’ ini berlangsung selama tiga bulan.

“Ada juga yang aku bilang, ‘Ini kayaknya lo suka kayak gini, tapi itu sebenernya jadi kurang kopi, Ndji, karena terlalu manis’—misalnya begitu,” papar Mika Affandy, yang juga merupakan co-founder kedai Coffee Toffee. “Dia (Pandji—red) cenderung lebih suka kopi yang manis. Sementara aku lebih suka yang rasa kopinya nggak kalah sama rasa gulanya.”

mika-affandy-coffee-toffee-margonda-1

Manajer Pemasaran sekaligus co-founder PT Coffee Toffee Indonesia, Mika Affandy.

Setelah dirinya, Pandji, dan tim Coffee Toffee sepakat, lahirlah kopi ‘Juru Bicara’ yang bernuansa earthy. Mika menambahkan, kopi ‘Juru Bicara’ juga tetap setia pada anggapan orang-orang Indonesia pada umumnya tentang kopi dengan mempertahankan sensasi bitter. Alhasil, saat diramu menjadi cappuccino, kopi Juru Bicara tetap ‘nendang’ di lidah tanpa tersamar susu.

“Ini adalah racikan kopi Juru Bicara yang Pandji suka, yang saya suka secara komposisi, dan tim suka secara filosofis,” simpul Mika.

Diracik dari tiga jenis kopi nusantara dari tiga pulau, Mika berharap kopi ‘Juru Bicara’ dapat membawa semangat keberagaman yang selaras dengan nyawa pertunjukkan ‘Juru Bicara’.

“Kita pengin, ketika orang menikmati satu kopi tertentu, orang bisa akan berasa bahwa dia merasakan semangat yang Pandji bawa. Which is, giving voice to the voiceless.” papar Mika. “Bahwa, ternyata perbedaan itu kalau dijadiin satu, itu bisa jadi sesuatu yang menyenangkan.”

kopi-juru-bicara-pandji-pragiwaksono-coffee-toffee-margonda-2

Moto yang diusung PT Coffee Toffee Indonesia.

Ini bukan pertama kalinya kopi dielukan sebagai simbol keberagaman di Indonesia. Saat momentum demonstrasi 4 November 2016 lalu, sejumlah kedai kopi di Jakarta membagikan kopi gratis bagi mereka yang mengenakan sepatu belang untuk menyuarakan ‘semangat keberagaman’.

Seiring penampilan terakhir tur dunia Pandji Pragiwaksono  ‘Juru Bicara’ di Jakarta (10/12)  nanti, hot cappuccino dan frappe blend ‘Juru Bicara’ pun akan tersedia di gerai Coffee Toffee sampai akhir tahun 2016 ini. konferensi-pers-presscon-tur-juru-bicara-coffee-toffee-margonda-2

Konsisten Menyokong Stand-Up Comedy

Sebelum tur dunia ‘Juru Bicara’, Coffee Toffee pernah menyokong tur stand-up comedy Ernest Prakarsa di 2012. Tahun 2011, Coffee Toffee mengangkat Raditya Dika sebagai bintang tamu di perayaan hari jadi Coffee Toffee yang ke-5.

Tali temali Coffee Toffee dengan stand-up comedy ini sudah dimulai kala stand-up comedy belum ‘seksi’ di Indonesia. Menurut Mika, saat itu para komika (pelaku stand-up comedy—red) masih kekurangan tempat untuk melatih materi-materi mereka. Coffee Toffee lalu menawarkan seluruh gerainya di Indonesia sebagai panggung open mic, alias panggung terbuka bagi para stand-up comedian.

coffee-toffee-margonda-1

Namun, kerja sama pertama Coffee Toffee dengan Pandji justru bukan beranjak dari stand-up comedy. Tersembunyi di balik reputasinya sebagai komika, kiprah Pandji di dunia hiphop masih asing di telinga sejumlah orang. Tanpa jaminan akan sukses secara komersil, Coffee Toffee menyokong tur konser hiphop Pandji di 9 kota Indonesia dalam rangka ulang tahun Coffee Toffee yang ke-9 tahun lalu.

Kerja sama di antaranya ternyata bikin ‘nagih’. Alhasil, Pandji kembali menggandeng Coffee Toffee untuk tur dunia ‘Juru Bicara’. Selain kopi dari Coffee Toffee, Pandji juga membawa beberapa produk lokal hasil wirausaha anak bangsa dalam turnya.

Sepanjang periode tur ‘Juru Bicara’ pada April – Desember 2016, poster Pandji terpampang di sejumlah gerai Coffee Toffee. Suatu ketika, Mika dihampiri seorang pelanggan.

“Jadi Coffee Toffee itu punyanya—jadi Pandji itu punya saham ya, Mas, di Coffee Toffee?”

Pertanyaan tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan itu sejenak membuat Mika bingung.  Belum sempat menjawab, sang pelanggan lantas menyambar,

“Itu, biasa kan owner suka masang fotonya di gerai-gerai.”

Sontak gelak tawa menyambar cerita Mika di konferensi pers tur dunia ‘Juru Bicara‘, Coffee Toffee Margonda, Kamis (10/11) sore itu.

Dengan keusilan yang khas, Pandji menyambar keras, “Yaaa kita aminkan saja, saudara-saudaraaaa!”

konferensi-pers-presscon-kopi-juru-bicara-pandji-pragiwaksono-coffee-toffee-margonda-5

(Liputan oleh Clarissa Eunike & Klara Virencia;
tulisan & suntingan oleh Klara Virencia;
foto oleh Clarissa Eunike;
suntingan foto oleh Andreansyah Dimas.)

Kopikini

About Kopikini

Mari bicara kopi.

Leave a Reply