Sambut Tantangan Jokowi, Coffee Toffee Siapkan Gerai di Inggris

Gerai waralaba kopi lokal terbesar di Indonesia, Coffee Toffee, mendapat tantangan untuk melebarkan sayap ke luar negeri dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan pameran Indonesia Franchise & SME Expo (IFSE) 2016, di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/11).

Tersiar oleh akun twitter Kantor Staf Kepresidenan (@KSPgoid), Presiden Joko Widodo memanggil Odi Anindito sebagai salah satu pemilik waralaba Coffee Toffee ke atas panggung. Presiden secara gamblang menantang Odi di hadapan para pengunjung pameran yang berskala internasional itu.

“Saya tunggu tahun depan, saya tanya lagi ada berapa Coffee Toffee yang ada di luar negeri,” tembak Presiden Joko Widodo, sesuai lansiran dari @KSPgoid pada Jumat (25/11), pukul 14.31 tadi.

Dengan sigap, Coffee Toffee membalas melalui akun twitternya (@CoffeeToffeeIDN), “Siap Pak @jokowi.”

Saat dikonfirmasi Kopikini.com via telepon pada Jumat (25/11) sore, Manajer Promosi Coffee Toffee Mika Affandy menyatakan timnya bertekad  untuk tidak menyia-nyiakan momentum ini.

“Pilihannya bukan mau atau nggak mau, tapi kita yang harus mempersiapkan,” tegas Manajer Promosi Coffee Toffee Mika Affandy.

Mika lalu mengungkap, Inggris akan menjadi tujuan pertama Coffee Toffee dalam memulai kiprah di skala internasional. Awal 2017 nanti, Coffee Toffee akan mengekspor biji kopi Indonesia ke beberapa kedai kopi di Inggris. Lalu, pada April 2017, waralaba kopi lokal yang mengusung slogan ‘Yes, I Drink Indonesian Coffee’ ini berencana ikut ambil bagian dalam London Coffee Festival 2017. Puncaknya, Coffee Toffee akan membuka gerai internasional pertamanya di Inggris pada pertengahan tahun 2017.

Manajer Promosi Coffee Toffee Mika Affandy mengungkap bahwa ekspansi ke luar negeri ini sesungguhnya sudah masuk dalam perencanaan Coffee Toffee.

“Tapi (kami—red) nggak mau blow up. Takutnya jemawa,” Mika mengaku. “Penginnya pas sudah buka, sudah jalan, baru umumin.”

Ia mengaku terkejut saat menerima kabar tentang ‘improvisasi’ Presiden Jokowi di pembukaan IFSE 2016. Sudah kepalang ‘basah’ dengan perhatian, Mika menyatakan segenap tim Coffee Toffee kini akan fokus pada pematangan rencana.

“Sebelumnya sembunyi-sembunyi, sekarang semua sudah tahu,” ujar Mika Affandy, saat dihubungi Kopikini.com via telepon, Jumat (25/11). “Jadi kita sekarang akan gas lebih kenceng.”

Pada pameran waralaba oleh Kementerian Perdagangan ini, Coffee Toffee menerima Juara III Penghargaan Kategori Waralaba Utama. Menurut Mika, Coffee Toffee sudah masuk dalam ‘radar’ Kementerian Perdagangan sejak 2014.

Berdasarkan perbincangan dengan Kopikini.com, Kamis (10/11) lalu, Mika Affandy menjelaskan bahwa untuk skala lokal sendiri Coffee Toffee akan berfokus meningkatkan jumlah gerai mereka menjadi 300 outlet dalam 5 tahun ke depan.

Saat ini, terdapat 160 outlet Coffee Toffee yang terdiri dari 50 kedai kopi (coffee shop) dan 110 tempat ngopi yang berukuran lebih mini (coffee express). Dengan 6 gerai di daerah Jabodetabek, sebagian besar gerai waralaba kopi asal Surabaya ini justru tersebar di berbagai pelosok pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kental mengusung ‘kopi Indonesia’ sebagai identitas, waralaba kopi yang berdiri sejak 2006 ini berkomitmen menyajikan kopi Java Mocha, Toraja Kalosi, Bali Batukaro, Sumatra Gayo, & Sumatra Lintong di seluruh gerai mereka.

(Liputan, tulisan, & suntingan oleh Klara Virencia;

foto-foto IFSE 2016 dilansir dari akun twitter resmi Kantor Staf Presiden (@KSPgoid)
& situs kemendag.go.id;

foto liputan oleh Clarissa Eunike.)